Skip to main content

Posts

7 Ways to Heal from Depression (For Children from Broken Homes)

Keluarga adalah lingkungan pertama di mana anak-anak tumbuh. Ketika lingkungan pertama itu hancur, maka anak pun juga kehilangan penopangnya. Perceraian yang terjadi di suatu keluarga dapat memberikan dampak besar untuk anak remaja, bahkan mereka kemungkinan untuk menjadi depresi. Begitu banyak luka yang dirasakan oleh anak yang tumbuh di keluarga retak. Bayang-bayang perkelahian mengerikan hingga bagaimana mereka menjadi pelampiasan emosi negatif yang dilakukan oleh orangtua. Rumah yang seharusnya menjadi tempat berlindung justru menjadi tempat yang paling dihindari anak-anak broken home. Lingkungan luarlah yang mereka anggap sebagai rumah karena hanya bisa menemukan ketenangan di sana.  Meski demikian, tidak semua lingkungan luar bisa berimbas baik. Terdapat banyak hal yang harus dilewati anak-anak tersebut pasca perceraian. Mulai beradaptasi dengan lingkungan yang serba baru, kebutuhan kasih sayang tidak terpenuhi dengan baik, dan mereka seolah harus menjalani semua sendiri. Mel...
Recent posts

Hidup di dalam impian

 Judul ini merupakan sebuah kalimat yang melatarbelakangi pola pikir untuk segera melangkah menuju impian. Mewujudkan impian bukanlah sesuatu yang ditunggu, tidak ada cara selain menjemputnya kecuali kita sedang berada di negeri dongeng. Jika terus-menerus ditunggu, akan selalu ada alasan untuk menunda. Entah itu menunggu lulus sekolah, setelah memperoleh kerja, setelah menikah, setelah anak-anak dewasa, atau bahkan berakhir dengan menyerahkan perwujudan impian itu pada generasi selanjutnya. Lalu kapan diri ini bisa merasakan sedikit saja vibrasi dari sebuah impian? Memulai atau menunda adalah pilihan sekaligus hak setiap individu, namun apakah setiap dari kita mampu mempertanggungjawabkkan setiap pilihan itu? Kita juga masih memiliki hak untuk hidup dalam sepotong dunia impian, bukan? Jika tidak mampu merealisasikan seluruhnya, setidaknya diri ini bisa merasakan satu saja dalam lembaran buku kehidupan manusia. Entahlah, meski hanya satu rasanya begitu sulit. Ada beribu rintangan s...

Early or Nocturnal

Berbicara tentang jam aktif tubuh, setiap orang pasti memiliki waktu yang berbeda-beda. Kalau saya sendiri lebih sering merasa produktif pada malam hari. Oke, ini cukup umum. Akan tetapi, produktif yang saya maksud di sini sedikit berbeda. Di malam hari saya merasa mampu melakukan sesuatu dengan sepenuhnya, namun terhalang oleh kapasitas energi manusia. Malam hari adalah waktu yang digunakan untuk beristirahat, bukan beraktivitas. Inilah cons -nya, keterbatasan tersebut yang membuat saya cukup frustasi dalam mengatur kegiatan agar dapat terlaksana secara efektif dan maksimal.  Produktif seperti apa sih yang saya maksud di sini? Baik, mari kita perjelas satu per satu. Saya adalah makhluk yang sangat tertarik dengan hal yang berhubungan dengan ide, fantasi, kebebasan, seni, dan masih banyak lagi. Termasuk ketika menulis artikel ini, saya melakukannya pada malam hari. Di atas jam tidur manusia pada umumnya. Meski begitu saya suka. Yah ... meskipun suka, saya belum berani melakukannya ...

Cara Menaklukkan Rasa Takut

Bagaimana jika rasa takut menghambat kita untuk berkembang? Tentu bukan hal yang bagus. Oleh karena itu, mari kita simak langkah-langkah di bawah ini agar mampu menaklukkan rasa takut. 1 . Mengenali apa yang kita takuti Langkah awal dalam menaklukkan rasa takut adalah mengenali ketakutan diri sendiri. Tiap orang memiliki ketakutan yang berbeda. Ada yang takut dengan ketinggian, kedalaman, kegelapan, dan masih banyak lagi. Tentunya ada banyak jenis ketakutan unik yang bisa saja dimiliki suatu individu. Kenali ketakutan itu dan perlahan terima 'ia' sebagai bagian dari diri kita. 2. Mencari penyebab ketakutan yang dirasakan Setelah mengetahui ketakutan apa yang dimiliki diri sendiri, kita dapat mencari tahu apa penyebabnya. Hal atau situasi seperti apa yang memicu ketakutan itu timbul. Ataukah ada hal lain yang mendorong ketakutan tersebut hadir ke permukaan. Dengan mengetahui penyebab dari ketakutan yang dimiliki, kita bisa menelusuri serta memilih langkah apa yang dapat dilakuka...

3 Hal Penting yang Tidak Bisa Lepas dari Hidupku

 Aku memiliki sesuatu yang tidak bisa lepas dari hidupku. Sesuatu bermakna dalam dan berarti besar. Pada tulisan ini, aku akan mencoba membagikan hal apa saja yang penting bagiku. 1. Allah Subhanallahu Wata'ala Tuhan pencipta seluruh alam raya. Tanpa bantuan-Nya, aku 'tak mungkin mampu bertahan hingga detik ini. Allah yang sudah membantuku setiap saat. Sangat besar kasih sayang-Nya yang dilimpahkan padaku. Nikmat yang kurasakan sampai sekarang adalah pemberian terindah yang pernah kuterima. Akan tetapi, diri ini masih saja lalai dalam menjalankan perintah-Nya. Maaf. Sering berlagak tidak tahu diri, tapi masih tetap dibantu. Sebegitu sayangnya Allah pada hamba-Nya. Tanpa bantuan Allah aku bukanlah siapa-siapa, hanya makhluk kecil 'tak berdaya. Tanpa kehendak Allah, sudah pasti aku tidak ada. Semoga tulisan ini dapat menjadi sindiran untukku agar terus belajar menjadi seorang hamba yang baik. Berperilaku sebagaimana mestinya sesuai kehendak Allah. Aamiin .... 2. Diriku Ya, ak...

What if I want to cry?

Menangis seringkali diartikan sebagai emosi negatif karena dianggap sebagai kelemahan yang harus disembunyikan. Sebenarnya apakah menangis merupakan hal yang salah? Apakah hanya orang lemah yang bisa menangis? Apakah mengeluarkan air mata adalah sebuah dosa? Mengapa kita terus menyakiti diri kita sendiri hanya untuk persepsi orang lain?  Menangis adalah hal yang normal. Menangis bukanlah sesuatu yang menimbulkan. Setiap orang memiliki beban dan kekuatannya masing-masing. Persepsi orang lain bukanlah tanggungjawab kita. We just focus on what we can control. Tidak ada yang menjamin bahwa orang lain akan bertanggungjawab pada kesehatan mental kita. Kita berhak merasakan emosi alami kita. Kita boleh merespon tanpa perlu menyembunyikannya. Tidak ada yang salah dengan menangis. Lepaskan saja .... Luapkan saja .... Tidak apa-apa .... Mari kita sadari bahwa emosi tubuh kita berhak divalidasi sebagai bentuk penerimaan. Sekalipun orang lain tidak bisa memenuhinya, ada diri kita yang bisa dia...

3 Things That Make Me Happy

"Apa yang membuatku senang?" Sebuah pertanyaan sederhana yang berhasil menembus proses berpikirku. Entah karena pikiranku yang mendadak kosong atau hanya kebingungan bagaimana harus menjawab. Yang pasti membutuhkan waktu beberapa saat untuk menemukan jawabannya. Ya, sering kali kita lebih mengingat apa yang orang lain suka ketimbang diri sendiri. Padahal, diri sendiri juga berhak diperhatikan.  Kali ini aku akan mencoba menuliskan hal apa yang membuatku merasa senang. 1. Mencoba Hal Baru 'Tak bisa dipungkiri bahwa melakukan sesuatu yang baru sangat membuat antusias. Memang tidak semua orang merasakan hal yang sama. Namun, bukankah manusia memang diciptakan dengan keunikannya masing-masing? Bagiku, mencoba sesuatu yang baru terasa seperti meminum minuman baru. Menyenangkan, segar, unik, dan semakin bersemangat. Terlebih ketika menyangkut suasana, aku sungguh menyukai suasana baru. Alasannya karena aku merasa seolah sedang membuat Chapter baru dalam buku kehidupanku. Bisa ...